Senin, 08 Mei 2017

makalah Pangan dan Gizi





I.       PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke-empat di dunia yang di perkirakan mencapai 250 juta jiwa pada tahun 2015. Ketahanan pangan Nasional menjadi sangat penting dan perlua mendapatkan prioritas penanganan dalam program pembangunan Nasional, kondisi yang menghawatirkan saat ini adalah semakin berkurangnya luas lahan untuk memproduksi pangan pokok akibat terjadinya alih fungsi lahan, tidak hanya itu, tingkat produktivitas pangan juga sulit untuk dinaikan karena keragaman jenis pangan pokok masyarakat yang sempit dan bertumpu pada beras.
Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia mengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama seperti diamanatkan oleh  Undang Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan. Dalam UU tersebut disebutkan Pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan, sementara masyarakat menyelenggarakan proses produksi dan penyediaan, perdagangan, distribusi serta berperan sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang cukup dalam jumlah dan mutu, aman, bergizi, beragam, merata, dan terjangkau oleh daya beli mereka.
Indonesia perlu melaksanakan diversifikasi pangan untuk menguatkan ketahanan pangan nasional. Hal itu harus dilakukan guna mengurangi permintaan dan ketergantungan bahan pangan pokok beras. Masyarakat pun perlu menyadari bahwa ada bahan pangan lain seperti jagung, ubi kayu, sagu dan berbagai umbi lainnya yang bisa menjadi bahan makanan pokok. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Lukman Hakim mengungkapkan, penyediaan pangan yang cukup dan terjangkau oleh semua penduduk merupakan pangkal dari ketahanan pangan nasional, kesejahteraan, kesehatan, dan kecerdasan bangsa. paparnya.
Lukman menambahkan, sejumlah studi menunjukkan bahwa walaupun persediaan pangan di tingkat nasional mencukupi, tetapi tidak selalu menjamin ketahanan pangan di tingkat wilayah, rumah tangga, dan individu. Persoalan ini bukan hanya berhubungan dengan ketersediaan pangan yang tidak mencukupi kebutuhan, tetapi juga karena keterbatasan akses penduduk terhadap pangan, ujarnya. Aksesibilitas yang terbatas akan berakibat pada kesulitan untuk mencukupi pangan yang bermutu dan bergizi sehingga akan menghambat kesinambungan ketahanan pangan. Pemenuhan kebutuhan pangan juga harus menekankan status gizi yang baik. Selain itu, konsumsi pangan lokal juga harus dikembangkan dan diselaraskan dengan perkembangan modernisasi agar lebih mudah diolah.
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber gizi (karbohidrat,lemak,protein,vitamin,mineral, dan air ) menjadi landasan untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan.
Menurut (Winarno, 1993).pangan adalah bahan yang memungkinkan manusia tumbuh dan mampu memelihara tubuhnya serta berkembang biak. Manusia memerlukan bahan pangan untuk menunjang kelangsungan kehidupannya, misalnya untuk membangun sel-sel tubuh dan menjaga agar tubuh sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Sementara Gizi berasal dari bahasa arab ghizawi yang berarti nutrisi. Secara teknis gizi diartikan sebagai pemberian makanan kepada seluruh sel-sel dan tenunan dalam tubuh, sehingga memungkinkan tubuh menjadi kuat dengan jiwa dan pikiran yang sehat (Winarno, 1997).
1.2    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
1.        Apa sebenarnya Pangan dan Gizi ?
2.        Mengapa Pangan dan Gizi Sangat dibuthkan ?
3.        Apa saja jenis keragaman pangan?
1.3    Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.        Untuk mengetahui lebih jelas tentang pangan dan Gizi.
2.        Untuk lebih mengetahui apakah pangan dan gizi sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita.
3.        Untuk lebih mengetahui jenis-jenis keragaman pangan.






II.    PEMBAHASAN
2.1    Pangan Dan Gizi
a.         Pengertian Pangan dan Gizi
1.        Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman.
2.        Menurut Suharjo tahun 1986 pangan adalah bahan-bahan makanan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan, kerja, dan penggantian jaringan tubuh yang rusak.
3.        Menurut Sunita A. dalam bukunya “Prinsip Dasar Ilmu Gizi” tahun 2001 pangan adalah semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
2.2    Pentingnya Pangan dan Gizi
Pentingnya Bahan Pangan sebagai Sumber Energi
       Menurut Sajogyo et al. (1981) bahan pangan sumber energi berupa zat tepung, protein dan lemak atau minyak. Bahan pangan yang mengandung zat tepung atau karbohidrat biasanya berupa bahan makanan pokok, diantaranya serealia (beras, jagung, sorgum, gandum) dan ubi-ubian (ubi kayu, ubi jalar, kentang, talas). Karbohidrat juga terdapat pada tepung (terigu, hunkue), batang (tebu, sagu), buah-buahan (sukun, pisang, alpukat) dan minyak (margarine, minyak kelapa, kemiri).
       Bahan pangan sumber tenaga berguna untuk memperoleh tenaga pada tubuh manusia. Ukuran tenaga adalah kalori (kal) dan kkal (kilo kalori = 1.000 kal) dan tenaga ini berguna untuk bekerja dan bergerak. Seorang laki-laki dewasa bekerja sedang dalam sehari memerlukan 2.500 kal yang setara dengan 700 g beras dan rata-rata orang Indonesia pria wanita semua umur memerlukan 1.900 kal sehari (Sajogyo, 1981) atau secara lengkap angka kebutuhan harian untuk energi menurut FAO dapat dilihat pada tabel 1. Karbohidrat merupakan sumber kalori yang paling murah bila dibandingkan protein dan lemak meskipun kalori yang dihasilkan hanya 4 kal dalam 1 g karbohidrat (Winarno, 1997b). Untuk lemak 1 g menghasilkan 9 kal dan protein 1 g menghasilkan 4 kal (Sajogyo, 1981). Perbandingan yang ideal untuk pemenuhan kalori antara karbohidrat, lemak dan protein adalah sebagai berikut:
1. Energi dari karbohidrat 60%.
2. Energi dari lemak 23%.
3. Energi dari protein 12 %.
4. Energi dari gula 5%.
Untuk memelihara kesehatan dianjurkan supaya pemakaian lemak terdiri dari:
1. 48% lemak tak jenuh.
2. 48% lemak jenuh.
3. 4% lemak yang dijenuhkan atau lemak tak jenuh karena proses hidrogenasi menjadi jenuh
    (Simorangkir dan Simorangkir, tt).
Perbandingan konsumsi lemak jenuh dan tak jenuh 1:1 sudah seimbang dan akan lebih baik lagi jika pada diet asam lemak tak jenuh dua kali lipat dari asam lemak jenuh, dengan memperbanyak memakan lemak nabati dari pada hewani (Baraas, 1993).
Karbohidrat dalam bahan pangan sebagai sumber tenaga dapat dicerna biasanya berupa zat pati atau berbagai jenis gula (sukrosa, fruktosa, laktosa). Untuk pektin dan hemiselulosa tidak dapat dicerna meskipun tersedia dalam jumlah banyak. Karbohidrat dalam bahan pangan untuk dapat digunakan dalam tubuh manusia harus dihidrolisa oleh alat pencernaan, dari bentuk polimetrik menjadi monometrik. Glukosa merupakan monometrik yang utama dari karbohidrat dan dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi dalam seluruh bagian tubuh. Kelebihan glukosa dalam tubuh jika tidak digunakan akan diubah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati dan jaringan otot atau menjadi lemak yang disimpan dalam jaringan adiposa (Buckle et al., 1987).
Menurut Simorangkir dan Simorangkir (tt) angka kecukupan gizi harian energi dapat dihitung dari jumlah ketiga zat gizi pembangkit energi sesuai dengan perbandingan ideal sebagai berikut:
1.        Pria dewasa laki-laki kerja sedang mempunyai berat badan 65,0 mempunyai kebutuhan harian energi 3.000 kalori. Berdasarkan kebutuhan ideal zat gizi:
2.        Karbohidrat = 60% x 3.000 = 1.800 kalori.
Lemak = 23% x 3.000 = 690 kalori.
Protein = 12% x 3.000 = 360 kalori.
Gula = 5% x 3.000 = 150 kalori. Kebutuhan tiap-tiap gram zat gizi yang dikonsumsi tiap hari dapat dihitung:
3.        Karbohidrat 1.800 kalori setara dengan 1.800 : 4 = 450 g karbohidrat. Lemak 690 kalori setara dengan 690 : 9 = 76,67 g lemak. Protein 360 kalori setara dengan 360 : 4 = 90 gram protein. Gula 150 kalori setara dengan 150 : 4 = 37,5 g gula.
4.        Dari perhitungan tersebut dapat dilihat seorang pria dewasa kerja sedang dengan berat 65,0 kg dalam satu hari memerlukan kebutuhan karbohidrat 450 g, lemak 76,67 g, protein 90 g dan gula 37,5 g.
5.        Kebutuhan lemak berdasarkan konsep kesehatan: Lemak tak jenuh 48% x 76,67 = 36,80 g.
Lemak jenuh 48% x 76,67 = 36,80 g.
Lemak yang dijenuhkan 4% x 7

2.3     Keanekaragaman Pangan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan, terlebih dizaman yang sedemikian modern teknologi pangan sudah sedemikian maju, ironis sekali apabila melihat keadaan bangsa ini yang masih tertatih-tahih untuk mencukupi kebutuhan pangannya sendiri.Perkembangan dewasa ini pangan telah diandalkan sebagai pemelihara kesehatan dan kebugaran tubuh.Bahkan bila dimungkinkan, pangan harus dapat menyembuhkan atau menghilangkan efek negatif dari penyakit tertentu.
Adapun jenis-jenis pangan yaitu :
a.         Jenis Gandum
-          Beras putih
-          Beras merah
b.        Umbi-umbian
-          Kentang
-           Umbi garut
-          Umbi talas
-          Singgkong
-          Gadung
-          Ubi jalar
c.         Kacang-kacangan
-          Kacang tanah
-          Kacang merah
-          Kedelai
-          Kacang hijau
-          Jagung
d.        Daging/ikan
-          Belut
-          Daging sapi
-          Daging ayam
-          Ikan tongkol
-          Ikan teri
-          Sayur-sayuran
-          Bayam
-          Kangkung
-          Kubis
-          Tomat wartel












III.      PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas penulis menarik beberapa kesimpulan diantaranya :
1.      pangan merupakan sumber hayati yang pokok bagi kehidupan manusia yang diolah maupun tidak diolah, sebagai makanan atau minuman untuk dikonsumsi.
2.      Pangan meruapakan kebutuhan pokok yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharan, pertumbuhan, kerja dan pangganti jaringan tubuh yang rusak.
3.      Pangan Dan Gizi merupakan kebutuhan Umat manusia yang esensial, dan merupakan faktor yang mampu menentukan ketahanan pangan secara Nasional.
4.      Gizi adalah kandungan yang terkandung di dalam pangan yang kegunaannya sangat di butuhkan oleh selsel tubuh.
3.2    Saran
Pangan dan Gizi merupakan kebuthan pokok ummat manusia sehingga saran dari penulis adalah kita selaku mahasiswa yang notabenenya selalu menawarkan konsep untuk bangsa dan Negara sehingga peran penting dalam hal ini akademisi untuk lebih meningkatkan kebutuhan pangan dalam negara maupun dunia internaisonal.










DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar