Kamis, 04 Mei 2017

Cara Budidaya ubi jalar yang baik




Ternate 05 jamuari 2015

Penulis______________




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Praktikum 2
Kegunaan Praktikum 2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 3
Klasifikasi Jagung 3
BAB III : METODE PRAKTIKUM 7
Tempat dan Waktu 7
Alat dan Bahan 7
Prosedur Praktikum 7
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHSAN 8
HASIL 8
PEMBAHASAN 8
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 9
Kesimpulan 9
Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10





BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ubi jalar atau ketela rambat diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah.
Ubi jalar muulai menyebar keseluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika, diperkirakan pada abad ke- 16. Penyebaran ubi jalar pertama kali terjadi ke spanyol melalui Tahiti, kepulauan Guam, Fiji, dan Selandia Baru.
Pada tahun 1960-amn penanaman ubi jalar sudah meluas hampir di semua provinsi di Indonesia. Daerah sentra produksi ubi jalar pada mulanya terpusat di Pulau Jawa, terutama Kabupaten Bogor, Garut, Bandung, Kuningan, Serang, Sukabumi, Purwakarta dll.
Ubi jalar dapat dibudidayakan melalui stolon/batang rambatnya. cara menanamnya cukup mudah, dengan mencangkul lahan yang mau ditanami sehingga stolon/batang rambat ubi jalar mudah dimasukkan dalam tanah. pemeliharaannya cukup mudah. ubi jalar akan tumbuh baik bila lahan terkena matahari langsung, pemeliharaan dari gulma untuk menghindari persaingan unsur hara disekitar tanaman. pemberian pupuk UREA atau Organik akan menambah hasil panen yang lebih bagus. Panen ubi jalar yaitu dengan mencangkuli sekitar tanaman,ini untuk mempermudah ubi rusak karena terkena cangkul atau alat pertanian.
Faktor yang mempengaruhi pasang surutnya produksi ubi jalar di Indonesia antara lain sebagai berikut :
Pengetahuan petani dan masyarakat tentang manfaat ubi jalar masih rendah, sehingga minat masyarakat untuk mengkonsumsi ubi jalar juga rendah. Padahal, ubi jalar memiliki banyak manfaat dan dapat diolah menjadi berbagai produk industri makanan.
Petani belum menerapkan pola tanam ubi jalar secara intensif, tetapi mereka masih menerapkan pola tanam ubi jalar secara tradisional sehingga produksinya rendah.
Harga ubi jalar relativ rendah sehingga para pelaku agribisnis enggan untuk mengusahakannya


.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk bagaimana mahasiswa bisa mengetahui lebih jelas tentang ubu jalar, pada kondisi lahan yang seperti apa, membutuhkan PH tanah berapa dan suhu tanah berapa.
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah biar kita bisa mengetahui langsung kebutuhan ubi jalar berupa PH tanah, kondisi lahan dan kondisi tanah.


BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
 Klasifikasi Tanaman Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi                    : Spermatophyta
Subdivisi              : Angiospermae
Kelas                    : Dicotyledonae
Ordo                     : Convolvulaceae
Famili                   : Convolvulaceae
Genus                   : Ipomoea
Spesies                 : Ipomoea batatas L.Sin batatas edulis choisy

Bagian – Bagian Tanaman Ubi jalar 

1.      Batang Tanaman
Ubi jalar berbatang lunak, tidak berkayu, berbentuk bulat, dan teras bagian tengah bergabus. Batang ubi jalar beruas-ruas dan panjang ruas antara 1-3 cm. setiap ruas ditumbuhi daun, akar, dan tunas atau cabang. Panjang batang utama amat beragam, tergantung pada varietasnya, yakni berkisar 2-3 m untuk varietas ubi jalar merambat dan 1-2 m untuk varietas ubi jalar tidak merambat (bertipe tegak). Diameter batang ubi jalar juga bervariasi, tergantung pada varietasnya, ada yang berukuran besar, sedang, dan kecil. Warna batang ubi jalar bervariasi antara hijau dan ungu.
2.      Daun
Daun ubi jalar berbentuk bulat hati, bulat lonjong dan bulat runcing, tergantung pada varietasnya. Daun ubi jalar yang berbentuk bulat hati memiliki tepi daun ratya, berlekuk dangkal atau menjari. Daun ubi jalar yang berbentuk bulat lonjong (oval) memiliki tepi daun rata, berlekuk dangkal, atau berlekuk dalam. Sedangkan daun ubi jalar yang berbentuk bulat runcing memiliki tepi daun rata, berlekuk dangkal atau berlekuk dalam.
3.      Bunga
Bunga tanaman ubi jalar berbentuk terompet yang panjangnya antara 3-5 cm dan lebar bagian ujung antara 3-4 cm. mahkota bunga berwarna ungu keputih-putihan dan bagian dalam mahkota bunga (pangkal sampai ujung) berwarna ungu muda. Kepala putik melekat pada bagian ujung tangkai putik. Tangkai putik dan kepala putik terletak diatas bakal buah. Di dalam bunga juga terdapat lima buah tangkai sari yang terletak di sekitar tangkai putik. Panjang kelima tangkai sari tersebut berbeda-beda, yakni antara 1,5-2 cm. penyerbukan hanya dapat terjadi jika ada bantuan dari serangga atau angin.
4.      Umbi
Umbi tanaman ubi jalar merupakan bagian yang dimanfaatkan untuk bahan makanan. Umbi tanaman ubi jalar memiliki mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Umbi tanaman ubi jalar ini terjadi karena adanya proses diferensiasi akar sebagai akibat terjadinya penimbunan asimilat dari daun yang berbentuk umbi (Widodo, 1986).

 Varietas Ubi Jalar 
Varietas yang digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a). Berdaya hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar.
b). Berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan.
c). Rasa ubi enak dan manis.
d). Tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.)dan penyakit kudis oleh
cendawan Elsinoe sp.
e). Kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram.
f). Keadaan serat ubi relatif rendah. 
Berdasarkan warna umbi, ubi jalar dibedakan menjadi beberapa golongan sebagai berikut : 
1.      Ubi jalar putih, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna putih. Misalnya, varietas tembakur putih, varietas tembakur ungu, varietas Taiwan 45, dan varietas MLG 12659-20P.
2.      Ubi jalar kuning, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna kuning, kuning muda atau putih kekuning-kuningan, misalnya varietas lapis 34, varietas South Queen 27, varietas kawagoya, varietas cicah 16, dan varietas Tis 5125-27.
3.      Ubi jalar jingga, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna jingga hingga jingga muda. Misalnya, varietas ciceh 32, varietas mendut, dan varietas tis 3290-3.
4.      Ubi jalar orange, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna orange. Misalnya, varietas Puertorico, varietas Gedang, varietas Daya, varietas Borobudur, dan varietas Prambanan.
5.      Ubi jalar ungu, yakni ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna ungu hingga ungu muda.

D.   Pembibitan
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk. Perbanyakan tanaman secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk menghasilkan varietas baru.
-          Persyaratan Bibit
Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering dipraktekan adalah dengan stek batang atau stek pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa stek pucuk atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
• Bibit berasal dari varietas atau klon unggul.
• Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih.
• Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan sehat, normal, tidak terlalu subur.
• Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku-bukunya tidak berakar.
• Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari.
 Bahan tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman produksi dan dari tunas-tunas ubi yang secara khusus disemai atau melalui proses penunasan. Perbanyakan tanaman dengan stek batang atau stek pucuk secara terus-menerus mempunyai kecenderungan penurunan hasil pada generasi-generasi berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5 generasi perbanyakan harus diperbaharui dengan cara menanam atau menunaskan umbi untuk bahan perbanyakan.
-       Penyiapan bibit
Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi jalar dari tanaman produksi adalah sebagai berikut:
• Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih, keadaan pertumbuhannya sehat dan normal.
• Potong batang tanaman untuk dijadikan stek batang atau stek pucuk sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang tajam, dan dilakukan pada pagi hari.
• Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian buang sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
• Ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 stek/ikatan, lalu simpan di tempat yang teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk.


BAB III : METODE PRAKTIKUM
Tempat Dan Waktu 
Adapun Paraktikum ini dilaksanakan pada tanggal 12 oktober 2014 dikelurahan sasa, dilahan perkebunan milik dosent pemandu praktikum, 
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang di gunakan adalah berupa soil ph meter, termometer. Dan alat tulis. Sdangkan bahan yang di gunakan adalah tanah untuk mengukur PH tanahnya.
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dari praktikum ini ialah sebagai berikut
Menyiapkan alat dan bahan untuk melaksanakan praktikum.
Dosent pembibing menerangkan cara menggunakan alat pengkur kelembaban tanah, PH tanah, dan suhu tanah.
Melakukan pembersihan terhadap lokasi praktikum di sekitar tanaman ubi jalar.
Memilih tanah yang baik di sekitar tanaman ubi jalar kemudian di ukur kelembaban tanahnya.
Kemudian mengkur PH tanahnya,
Dan,  mengukur suhu tanahnya 
Kemudian di catat hasil data yang telah di teliti.


BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil 
Dari hasil praktikum menunjukan bahwa hasil data sampel yang di dapatkan dilapangan adalah sebagai berikut
PH tanah 6,9
Kelembaban tanah 0,1
Suhu Tanah 28,30C

Pembahasan 
Iklim pada lokasi praktikum penanam ubi jalar sangat cocok dilihat dari adanya musim kemarau dan musim hujan, dengan penyinaran 11-12 Jam/hari dimana tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan antara 500-5000 mm/tahun, sedangkan untuk optimalnya antara 750-1.500 mm/tahun. dan dilihat dari suhu pada lokasi tersebut yang menunjukan bahwa suhu mencapai 28,30C sedangkan ubi jalar membutuhkan suhu yang dalam kisaran 21-27 derajat C, sedangkan Tanaman ubi jalar  sendiri membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Dengan daerah yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27 derajat C. 
Daerah lokasi praktikum juga mempunyai ketinggian tempat masih dibawah 500 mdpl yaitu dalam kisaran 200 mdpl sehingga sangat cocok untuk meningkatkan hasil produksi tanaman ubi jalar karena umur panen menjadi pendek berbeda dengan daerah yang mempunyai ketinggian tempat diatas 500 mdpl maka umur panen akan menjadi lebih panjang sehingga akan mempengaruhi tingkat hasil produksi tanaman ubi jalar.
C. Media Tanam 
a)  Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi serta drainasenya baik. Pada lokasi praktikum di areal tanah milik bappak pembimbing praktiku adalah sangat cocok untuk usaha budidaya tanaman ubi jalar karena tekstur dan keadaan tanah lokasi tersebut adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik. Penanaman ubi jalar pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang hama penggerek (Cylas sp.). Sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah becek atau berdrainase yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan bentuk ubi benjol.
b)  Derajat keasaman tanah yang di butuhkan ubi jalar berkisar pH=5,5-7,5. Sewaktu muda memerlukan kelembaban tanah yang cukup. Ini menunjukan bahwa ubi jalar tumbuh dngan baik pada tanah di tempat praktikum yang memiliki PH tanah 6,9


BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan 
Dari hasil pembahasan di atas menunjukan bahwa tanah milik bapak dosent mata kuliah fisiologi tumbuhan selaku ppembimbing praktikum juga sangat baik di budidayakan tanaman ubi jalar. Di karenakan PH tanah yang di butuhkan 6,9, sedangkan kelembaban tanah 0,1. Dan suhu tanah 28,30C
Saran
Adapun saran dari praktium ini adalah mata kuliah ini adalah fisiologi tumbuhan. Alangkah baiknya bila praktikum untuk kedepan nanti sebaiknya di lakukannya penilitian tentang bentuk dan struktur akar, meneliti bagian-bagian tanaman yang mulai dari akar sampai pada daun dll. Agar mahasiswa lebih memahmi dengan jelas bentuk dan struktur tanaman di lapangan,


DAFTAR PUSTAKA
Juanda JS Dede dan Cahyono Bambang. 2000. Ubi Jalar Budidaya dan     Analisis Usaha Tani. Kanisus, Yogyakarta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar